Sabtu, 01 Juli 2017

Bimbingan dan Konsling


Untuk kali ini aku akan ngebahas mengenai bimbingan konsling. 
Nah..  Ap itu bimbingan dan konsling?
Bimbingan dan Konseling adalah proses interaksi antara konselordengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan yang dialaminya.

1.  Tujuan
 Secara khusus bimbingan konseling memiliki tujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial, belajar, dan karier. Dari paparan diatas dapat dijelaskan bahwa tujuan khusus bimbingan konseling adalah membantu siswa untuk menjadi siswa  yang memiliki pribadi sosial yang baik, belajara dengan tekun sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan, dan mampu mendapatkan prestasi yang baik. Dalam aspek tugas perkembangan pribadi sosial, layanan bimbingan konseling membantu siswa agar:
- Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.
- Dapat menegembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka  senangi.
- Membuat pilihan secara sehat
- Mampu menghargai oranglain
- Memiliki rasa tanggung jawab
- Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi
- Dapat menyelesaikan konflik
- Dapat membuat keputusan secara efektif

2.  Fungsi Bimbingan dan Konseling

Ada beberapa fungsi bimbingan dan konseling
Fungsi pencegahan
Maksud dari fungsi pencegahan adalah bahwa bimbingan konseling merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam hal ini BK membantu anak didiknya untuk agar terhindar dari masalah yang dapat menghambat perkembangan mereka.

Fungsi penyaluran
Dalam pendidikan bimbingan konseling berfungsii sebagai penyaluran maksudnya adalah bahwa bimbingan konseling berfungsi untuk menyalurkan bakat dan minat anak supaya bisa menghasilkan prestasi yang sebaik-baiknya.

Fungsi penyesuaian
Maksud dari bimbingan konseling berfungsi sebagai penyesuaian adalah bahwa pelayanan bimbingan dan penyuluhan berfungsi membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dengan lingkungannya. Dalam paparan diatas dapat di katakan bahwa bimbingan konseling sebagai penyesuaian  maksudnya adalah bimbingan konseling harus mampu menyesuaikan murid dengan lingkungannya yaitu lingkungan sekolah dan sebagai penyesuaian dalam mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan siswa.

Fungsi Perbaikan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
Fungsi Fasilitasi
Memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
Fungsi Pemeliharaan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli.

Fungsi Penyesuaian
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

3.  Manfaat Bimbingan dan Konsling
a.Bimbingan konseling akan membuat diri kita merasa lebih baik, merasa lebih bahagia, tenang dan nyaman karena bimbingan konseling tersebut membantu kita untuk menerima setiap sisi yang ada di dalam diri kita.
b.Bimbingan konseling juga membantu menurunkan bahkan menghilangkan tingkat tingkat stress dan depresi yang kita alami karena kita dibantu untuk mencari sumber stress tersebut serta dibantu pula mencari cara penyelesaian terbaik dari permasalahan yang belum terselesaikan itu.
c.Bimbingan konseling membantu kita untuk dapat memahami dan menerima diri sendiri dan orang lain sehingga akan meningkatkan hubungan yang efektif dengan orang lain serta dapat berdamai dengan diri sendiri.

d.Perkembangan personal akan meningkat secara positif karena adanya bimbinga konseling.

MENGELOLA KELAS


hay,  kali ini aku akan ngebahas mengenai pengelolaan kelas.  Nah,  kenapa sih kelas perlu dikelola secara efektif?
Dalam lingkaran pendidikan, biasanya dikatakan bahwa tidak seorang pun yang memerhatikan manajemen kelas (classroom) yang baik kecuali kelas menjadi ruwet. Ketika kelas dikelola secara efektif, kelas akan berjalan lancar dan murid akan aktif dalam pembelajaran. Ketika kelas dikelola dengan buruk, kelas bisa menjadi kacau dan tidak menarik sebagai tempat belajar.
Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Para pakar dalam bidang manajemen kelas melaporkan bahwa ada perubahan dalam pemikiran tentang cara terbaik untuk mengelola kelas. Pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid. Pandangan yang baru memfokuskan pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri.

1.  Mulai Dengan Benar.
Salah satu kunci untuk mengelola kompleksitas adalah mengelola hari-hari pertama dan minggu-minggu awal masa sekolah secara cermat dan hati-hati Anda harus menggunakan masa-masa ini untuk (1) menyampaikan aturan dan prosedur yang Anda gunakan kepada kelas dan mengajak murid bekerja sama untuk mematuhinya, dan (2) mengajak murid terlibat aktif dalam semua aktivitas pembelajaran. Dengan membangun ekspektasi, aturan, dan aktivitas rutin di minggu-minggu awal ini akan membantu memperlancar kegiatan kelas Anda dan memudahkan pengembangan lingkungan kelas yang positif.

2.  Tujuan dan Strategi Manajemen
Manajemen kelas yang efektif punya dua tujuan: membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan, dan mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.

Membantu Murid Menghabiskan Lebih Banyak waktu untuk Belajar dan Mengurangi waktu Aktivitas yang Tidak Diorientasikan pada Tujuan.  Manajemen kelas yang efektif akan membantu Anda memaksimalkan waktu pengajaran Anda dan waktu belajar murid Anda. Mendeskripsikan jumlah waktu yang tersedia untuk berbagai aktivitas kelas di sekolah menengah yang biasanya rata-rata 42 menit. Waktu belajar tahunan biasanya sekitar 62 jam, yang kira-kira hanya setengah dari waktu yang diwajibkan. Meskipun angka ini hanya perkiraan, angka-angka itu menunjukkan bahwa jam yang tersedia untuk pembelajaran kurang dari yang seharusnya. pembelajaran membutuhkan waktu.
Mencegah Murid Mengalami Problem Akademik dan Emosional. Kelas yang dikelola dengan baik tidak hanya akan meningkatkan pembelajaran yang berarti, tetapi juga membantu mencegah berkembangnya emosional dan akademik. Kelas yang dikelola dengan baik akan membuat murid sibuk dengan tugas yang menantang. yang dikelola dengan akan memberikan aktivitas di mana murid menjadi terserap ke dalamnya dan termotivasi untuk belajar dan memahami aturan dan regulasi yang harus dipatuhi. Dalam kelas seperti itu, murid kecil kemungkinannya mengalami masalah emosional dan akademik. Sebaliknya dalam kelas yang dikelola dengan buruk, problem emosional dan akademik akan lebih mudah muncul. Murid yang tidak termotivasi secara akademik akan menjadi makin tak termotivasi. Murid yang pemalu akan menjadi reklusif. Anak bandel akan makin kurang ajar.
3. Strategi Umum
Strategi umum mencakup penggunaan gaya otoritatif dan manajemen aktivitas kelas secara efektif.
Menggunakan Gaya Otoritatif. Gaya manajemen kelas otoritatif berasal dari gaya parenting menurut Diana Baumrind (1971, 1996) yang kita diskusikan di Bab 3, "Konteks Sosial dan Perkembangan Sosioemosional." Seperti orang tua yang otoritatif, guru yang otoritatif akan punya murid yang cenderung mandiri, tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukkan penghargaan diri yang tinggi. Strategi manajemen kelas otoritatif akan mendorong murid untuk menjadi pemikir yang independen dan pelaku yang independen tetapi strategi ini masih menggunakan sedikit monitoring murid. Guru yang otoritatif melibatkan murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Guru yang otoritatif kan menjelaskan aturan dan regulasi, menentukan standar dengan masukan dari murid.
Gaya otoritatif bertentangan dengan strategi otoritarian dan permisif yang tidak efektif. Gaya manajemen kelas otoritarian adalah gaya yang restriktif dan punitif. Fokus utamanya adalah menjaga ketertiban di kelas, bukan pada pengajaran dan pembelajaran. Guru otoriter sangat mengekang dan mengontrol murid dan tidak banyak melakukan percakapan dengan mereka. Murid di kelas yang otoritarian ini cenderung pasif, tidak mau membuat inisiatif aktivitas, mengekspresikan ke- khawatiran tentang perbandingan sosial, dan memiliki keterampilan komunikasi yang buruk. Gaya manajemen kelas yang permisif memberi banyak otonomi pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran pengelolaan perilaku mereka. Tidak mengejutkan, murid di kelas permisif ini cenderung punya keahlian akademik yang tidak memadai dan kontrol diri yang rendah. Secara keseluruhan, gaya otoritatif akan lebih bermanfaat bagi murid Anda ke- timbang gaya otoriter atau permisif. Gaya yang otoritatif akan membantu murid Anda menjadi pembelajar yang aktif dan mampu mengendalikan diri.



PELAJAR YANG TIDAK BIASA



hay teman- teman..
Kali ini aku akan ngebahas mengenai pelajar yang tidak biasa atau sering kita sebut dengan anak berkebutuhan khusus. Nah..  Apa itu pelajar yang tidak biasa (exeptional) ?  Yaitu Pelajar anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat. 
Dahulu istilah "ketidakmampuan" (disability) dan "cacat" (handicap) dapat dipakai bersama-sama, namun kini kedua istilah itu dibedakan. Disability adalah keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang. Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan. Kondisi ini boleh jadi disebabkan oleh masyarakat, lingkungan fisik, atau sikap orang itu sendiri.
Para pendidik lebih sering menggunakan istilah "children with disabilities" (anak cacat). Tujuannya adalah memberi penckanan pada anaknya, bukan pada cacat atau ketidakmampuannya. Anak-anak yang menderita ketidakmampuan juga tidak lagi disebut sebagai "handicapped" (penyandang cacat), walaupun istilah handicapping condition masih digunakan untuk mendeskripsikan hambatan belajar dan hambatan fungsi dari seseorang yang mengalami ketidakmampuan. Misalnya, ketika anak yang menggunakan kursi roda tidak memiliki akses yang memadai untuk ke kamar mandi, transportasi, dan sebagainya, maka ini disebut sebagai handicapping condition. 
Kita akan mengelompokkan ketidakmampuan dan gangguan (disorder) sebagai berikut: gangguan organ indra (sensory), gangguan fisik, retardasi mental, gangguan bicara dan bahasa, gangguan belajar (learning disorder, attention deficit hyper activity disorder, dan gangguan emosional dan perilaku.
Nah selanjutnya siapa aja sih,  anak yang menderita ketidakmampuan itu?
1.  Gangguan Indra
- Gangguan Penglihatan
Anak-anak yang menderita low vision punya jarak pandang antara 20/70 dan 20/200 (pada skala Snellen di mana angka normalnya adalah 20/20) apabila dibantu lensa korektif Anak low vision dapat membaca buku dengan huruf besar atau dengan bantuan kaca pembesar. Anak yang "buta secara edukasional" (educationally blind) tidak bisa menggunakan penglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran dan sentuhan untuk belajar. Kira-kira 1 dari 3.000 anak tergolong educationally blind. Hampir setengah dari anak jenis ini dilahirkan telah dalam keadaan buta dan sepertiganya mengalami kebutaan pada tahun-tahun awal kehidupan mereka. Banyak anak buta ini punya kecerdasan normal dan berprestasi secara akademik apabila diberi dukungan dan bantuan belajar yang tepat. Namun, multiple disabilities sering kali bukan hal yang aneh dalam diri murid yang tergolong educationally blind. Murid macam-macam ketidakmampuan ini sering kali membutuhkan berbagai jenis bantuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka.
Salah satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan atau kerusakan penglihatan ini adalah menentukan modalitas (seperti sentuhan atau pendengaran) yang dengannya murid dapat belajar dengan baik. Anak yang lemah penglihatannya akan lebih baik disuruh duduk di bangku paling depan di kelas.
- Gangguan Pendengaran
Banyak anak yang memiliki masalah pendengaran mendapatkan pengajaran tambahan di luar kelas reguler. Pendekatan pendidikan untuk membantu anak yang punya masalah pendengaran terdiri dari dua kategori: pendekatan oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral antara lain menggunakan metode membaca gerak bibir, speech reading (menggunakan alat visual untuk mengajar membaca), dan sejenisnya. Pendekatan manual adalah dengan bahasa isyarat dan Unger spelling), Bahasa isyarat adalah sistem gerakan tangan yang melambangkan kata. Pengerjaan jari adalah "mengeja" setiap kata dengan menandai setiap huruf dari satu kata. Pendekatan oral dan manual dipakai bersama untuk mengajar murid yang mengalami gangguan pendengaran.
2.  Gangguan Fisik
Gangguan fisik anak antara lain adalah gangguan ortopedik, seperti gangguan karena cedera di otak (cerebral palsy), dan gangguan kejang-kejang (seizure) Banyak anak yang mengalami gangguan fisik ini membutuhkan pendidikan khusus dan pelayanan khusus, seperti transportasi, terapi fisik, pelayanan kesehatan sekolah, dan pelayanan psikologi khusus.
-  Gangguan Ortopedik
Gangguan Ortopedik biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah diotot,  tulang,  atau sendi.
- Cerebral Palsy
Gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot tubuh sangat lemah dan goyah,  tau bicaranya tidak jelas.
3.  Retardasi Mental
retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. IQ rendah dan kemampuan beradaptasi yang rendah biasanya tampak sejak kanak-kanak, dan tidak tampak pada periode normal, dan keadaan retardasi ini bukan disebabkan oleh kecelakaan atau penyakit atau cedera otak. Retardasi mental disebabkan oleh faktor genetik dan kerusakan otak.
4.  Gangguan Bicara dan Bahasa
Gangguan bicara dan bahasa antara lain masalah dalam berbicara (seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan bicara), dan problem bahasa (seperti kesulitan menerima informasi dan mengekspresikan bahasa.
5.  Ketidakmampuan Belajar
Anak yang menderita gangguan belajar:
- punya kecerdasar normal atau diatas normal.
- kesulitan dalam setidaknya satu mata pelajaran atau biasany beberapa pelajaran. 
- tidak memiliki problem atau gangguan lain, epwrti retardasi mental yang menyebabkan kesulitan itu.
6.  Attention Deficit Hyperactivity Disorder
 Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
ketidakmampuan dimana anak secara konsisten menunjukkan satu atau lebih ciri - ciri sebagai berikut:
- kurang perhatian
- hiperaktif
- implusif
7.  gangguan Perilaku dan Emosi
Problem serius dan terus menerus yang berkaitan dengan hubungan,  agresi,  depresi,  ketakutan yang berkaitan dengan hubungan,  agresi,  depresi,  ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosioemosional.