hay, kali ini aku akan ngebahas mengenai
pengelolaan kelas. Nah, kenapa sih kelas perlu dikelola secara
efektif?
Dalam
lingkaran pendidikan, biasanya dikatakan bahwa tidak seorang pun yang
memerhatikan manajemen kelas (classroom) yang baik kecuali kelas menjadi ruwet.
Ketika kelas dikelola secara efektif, kelas akan berjalan lancar dan murid akan
aktif dalam pembelajaran. Ketika kelas dikelola dengan buruk, kelas bisa
menjadi kacau dan tidak menarik sebagai tempat belajar.
Manajemen
kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Para pakar
dalam bidang manajemen kelas melaporkan bahwa ada perubahan dalam pemikiran
tentang cara terbaik untuk mengelola kelas. Pandangan lama menekankan pada
penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid.
Pandangan yang baru memfokuskan pada kebutuhan murid untuk mengembangkan
hubungan dan kesempatan untuk menata diri.
1. Mulai Dengan
Benar.
Salah
satu kunci untuk mengelola kompleksitas adalah mengelola hari-hari pertama dan
minggu-minggu awal masa sekolah secara cermat dan hati-hati Anda harus
menggunakan masa-masa ini untuk (1) menyampaikan aturan dan prosedur yang Anda
gunakan kepada kelas dan mengajak murid bekerja sama untuk mematuhinya, dan (2)
mengajak murid terlibat aktif dalam semua aktivitas pembelajaran. Dengan
membangun ekspektasi, aturan, dan aktivitas rutin di minggu-minggu awal ini
akan membantu memperlancar kegiatan kelas Anda dan memudahkan pengembangan
lingkungan kelas yang positif.
2. Tujuan dan
Strategi Manajemen
Manajemen
kelas yang efektif punya dua tujuan: membantu murid menghabiskan lebih banyak
waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan
pada tujuan, dan mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.
Membantu
Murid Menghabiskan Lebih Banyak waktu untuk Belajar dan Mengurangi waktu
Aktivitas yang Tidak Diorientasikan pada Tujuan. Manajemen kelas yang efektif akan membantu
Anda memaksimalkan waktu pengajaran Anda dan waktu belajar murid Anda.
Mendeskripsikan jumlah waktu yang tersedia untuk berbagai aktivitas kelas di
sekolah menengah yang biasanya rata-rata 42 menit. Waktu belajar tahunan
biasanya sekitar 62 jam, yang kira-kira hanya setengah dari waktu yang
diwajibkan. Meskipun angka ini hanya perkiraan, angka-angka itu menunjukkan
bahwa jam yang tersedia untuk pembelajaran kurang dari yang seharusnya.
pembelajaran membutuhkan waktu.
Mencegah
Murid Mengalami Problem Akademik dan Emosional. Kelas yang dikelola dengan
baik tidak hanya akan meningkatkan pembelajaran yang berarti, tetapi juga
membantu mencegah berkembangnya emosional dan akademik. Kelas yang dikelola
dengan baik akan membuat murid sibuk dengan tugas yang menantang. yang dikelola
dengan akan memberikan aktivitas di mana murid menjadi terserap ke dalamnya dan
termotivasi untuk belajar dan memahami aturan dan regulasi yang harus dipatuhi.
Dalam kelas seperti itu, murid kecil kemungkinannya mengalami masalah emosional
dan akademik. Sebaliknya dalam kelas yang dikelola dengan buruk, problem
emosional dan akademik akan lebih mudah muncul. Murid yang tidak termotivasi
secara akademik akan menjadi makin tak termotivasi. Murid yang pemalu akan
menjadi reklusif. Anak bandel akan makin kurang ajar.
3. Strategi Umum
Strategi
umum mencakup penggunaan gaya otoritatif dan manajemen aktivitas kelas secara
efektif.
Menggunakan
Gaya Otoritatif. Gaya manajemen kelas otoritatif berasal dari gaya
parenting menurut Diana Baumrind (1971, 1996) yang kita diskusikan di Bab 3,
"Konteks Sosial dan Perkembangan Sosioemosional." Seperti orang tua
yang otoritatif, guru yang otoritatif akan punya murid yang cenderung mandiri,
tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukkan penghargaan
diri yang tinggi. Strategi manajemen kelas otoritatif akan mendorong murid
untuk menjadi pemikir yang independen dan pelaku yang independen tetapi
strategi ini masih menggunakan sedikit monitoring murid. Guru yang otoritatif
melibatkan murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian
kepada mereka. Guru yang otoritatif kan menjelaskan aturan dan regulasi,
menentukan standar dengan masukan dari murid.
Gaya
otoritatif bertentangan dengan strategi otoritarian dan permisif yang tidak
efektif. Gaya manajemen kelas otoritarian adalah gaya yang restriktif
dan punitif. Fokus utamanya adalah menjaga ketertiban di kelas, bukan pada
pengajaran dan pembelajaran. Guru otoriter sangat mengekang dan mengontrol
murid dan tidak banyak melakukan percakapan dengan mereka. Murid di kelas yang
otoritarian ini cenderung pasif, tidak mau membuat inisiatif aktivitas,
mengekspresikan ke- khawatiran tentang perbandingan sosial, dan memiliki
keterampilan komunikasi yang buruk. Gaya manajemen kelas yang permisif memberi
banyak otonomi pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan
keahlian pembelajaran pengelolaan perilaku mereka. Tidak mengejutkan, murid di
kelas permisif ini cenderung punya keahlian akademik yang tidak memadai dan
kontrol diri yang rendah. Secara keseluruhan, gaya otoritatif akan lebih bermanfaat
bagi murid Anda ke- timbang gaya otoriter atau permisif. Gaya yang otoritatif
akan membantu murid Anda menjadi pembelajar yang aktif dan mampu mengendalikan
diri.
0 komentar:
Posting Komentar