Sabtu, 01 Juli 2017

MENGELOLA KELAS


hay,  kali ini aku akan ngebahas mengenai pengelolaan kelas.  Nah,  kenapa sih kelas perlu dikelola secara efektif?
Dalam lingkaran pendidikan, biasanya dikatakan bahwa tidak seorang pun yang memerhatikan manajemen kelas (classroom) yang baik kecuali kelas menjadi ruwet. Ketika kelas dikelola secara efektif, kelas akan berjalan lancar dan murid akan aktif dalam pembelajaran. Ketika kelas dikelola dengan buruk, kelas bisa menjadi kacau dan tidak menarik sebagai tempat belajar.
Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Para pakar dalam bidang manajemen kelas melaporkan bahwa ada perubahan dalam pemikiran tentang cara terbaik untuk mengelola kelas. Pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid. Pandangan yang baru memfokuskan pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri.

1.  Mulai Dengan Benar.
Salah satu kunci untuk mengelola kompleksitas adalah mengelola hari-hari pertama dan minggu-minggu awal masa sekolah secara cermat dan hati-hati Anda harus menggunakan masa-masa ini untuk (1) menyampaikan aturan dan prosedur yang Anda gunakan kepada kelas dan mengajak murid bekerja sama untuk mematuhinya, dan (2) mengajak murid terlibat aktif dalam semua aktivitas pembelajaran. Dengan membangun ekspektasi, aturan, dan aktivitas rutin di minggu-minggu awal ini akan membantu memperlancar kegiatan kelas Anda dan memudahkan pengembangan lingkungan kelas yang positif.

2.  Tujuan dan Strategi Manajemen
Manajemen kelas yang efektif punya dua tujuan: membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan, dan mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.

Membantu Murid Menghabiskan Lebih Banyak waktu untuk Belajar dan Mengurangi waktu Aktivitas yang Tidak Diorientasikan pada Tujuan.  Manajemen kelas yang efektif akan membantu Anda memaksimalkan waktu pengajaran Anda dan waktu belajar murid Anda. Mendeskripsikan jumlah waktu yang tersedia untuk berbagai aktivitas kelas di sekolah menengah yang biasanya rata-rata 42 menit. Waktu belajar tahunan biasanya sekitar 62 jam, yang kira-kira hanya setengah dari waktu yang diwajibkan. Meskipun angka ini hanya perkiraan, angka-angka itu menunjukkan bahwa jam yang tersedia untuk pembelajaran kurang dari yang seharusnya. pembelajaran membutuhkan waktu.
Mencegah Murid Mengalami Problem Akademik dan Emosional. Kelas yang dikelola dengan baik tidak hanya akan meningkatkan pembelajaran yang berarti, tetapi juga membantu mencegah berkembangnya emosional dan akademik. Kelas yang dikelola dengan baik akan membuat murid sibuk dengan tugas yang menantang. yang dikelola dengan akan memberikan aktivitas di mana murid menjadi terserap ke dalamnya dan termotivasi untuk belajar dan memahami aturan dan regulasi yang harus dipatuhi. Dalam kelas seperti itu, murid kecil kemungkinannya mengalami masalah emosional dan akademik. Sebaliknya dalam kelas yang dikelola dengan buruk, problem emosional dan akademik akan lebih mudah muncul. Murid yang tidak termotivasi secara akademik akan menjadi makin tak termotivasi. Murid yang pemalu akan menjadi reklusif. Anak bandel akan makin kurang ajar.
3. Strategi Umum
Strategi umum mencakup penggunaan gaya otoritatif dan manajemen aktivitas kelas secara efektif.
Menggunakan Gaya Otoritatif. Gaya manajemen kelas otoritatif berasal dari gaya parenting menurut Diana Baumrind (1971, 1996) yang kita diskusikan di Bab 3, "Konteks Sosial dan Perkembangan Sosioemosional." Seperti orang tua yang otoritatif, guru yang otoritatif akan punya murid yang cenderung mandiri, tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukkan penghargaan diri yang tinggi. Strategi manajemen kelas otoritatif akan mendorong murid untuk menjadi pemikir yang independen dan pelaku yang independen tetapi strategi ini masih menggunakan sedikit monitoring murid. Guru yang otoritatif melibatkan murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Guru yang otoritatif kan menjelaskan aturan dan regulasi, menentukan standar dengan masukan dari murid.
Gaya otoritatif bertentangan dengan strategi otoritarian dan permisif yang tidak efektif. Gaya manajemen kelas otoritarian adalah gaya yang restriktif dan punitif. Fokus utamanya adalah menjaga ketertiban di kelas, bukan pada pengajaran dan pembelajaran. Guru otoriter sangat mengekang dan mengontrol murid dan tidak banyak melakukan percakapan dengan mereka. Murid di kelas yang otoritarian ini cenderung pasif, tidak mau membuat inisiatif aktivitas, mengekspresikan ke- khawatiran tentang perbandingan sosial, dan memiliki keterampilan komunikasi yang buruk. Gaya manajemen kelas yang permisif memberi banyak otonomi pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran pengelolaan perilaku mereka. Tidak mengejutkan, murid di kelas permisif ini cenderung punya keahlian akademik yang tidak memadai dan kontrol diri yang rendah. Secara keseluruhan, gaya otoritatif akan lebih bermanfaat bagi murid Anda ke- timbang gaya otoriter atau permisif. Gaya yang otoritatif akan membantu murid Anda menjadi pembelajar yang aktif dan mampu mengendalikan diri.



0 komentar:

Posting Komentar