Selasa, 04 April 2017

Perkembangan bahasa .


Apa itu bahasa ?
Bahasa adalah bentuk komunikasi,  entah itu lisan,  tertulis atau tanda,  yang didasarkan pada sistem simbol. Semua bahasa manusia adalah generatif (di ciptakan).  Penciptaan tidak terbatas adalah kemampuan untuk memproduksi sejumlah kalimat tak terbatas yang bermakna dengan menggunakan seperangkat kata dan aturan. Semua bahasa manusia juga mengikuti aturan fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatis.
Nah, disini saya akan menjelaskan satu persatu.
Apa itu morfologi ? Morfologi adalah aturan untuk mengombinasikan morfem,  yang merupakan rangkaian suara yang merupakan kesatuan bahasa terkecil.  Setiap kata dalam bahasa Inggris terdiri dari satu atau dua morfem. Sintaksis adalah intaksis adalah cara kata dikombinasikan untuk membentuk frasa dan yang bisa diterima.  Jika seseorang berkata kepada Anda, "Bob dipukul oleh Tom" maka Anda tahu siapa yang memukul dan siapa yang dipukul karena Anda memahami struktur kalimat tersebut.  Konsep "siapa melakukan apa kepada siapa" adalah tipe penting dari informasi sintaktis. Semantik adalah Semantik adalah makna dari kata atau kalimat.  Setiap kata punya ciri semantik.  Misalnya,  gadis dan wanita punya makna semantik yang sama,  yakni manusia berjenis kelamin perempuan,  tetapi berbeda dalam makna umurnya. Nah, yang terakhir itu paragmatis. Paragmatis adalah penggunaan percakapan yang tepat.  Ini melibatkan pengetahuan tentang konteks apa yang dikatakan dan kepada siapa serta bagaimana mengatakannya. Misalnya,  pragmatis dilakukan ketika anak-anak belajar membedakan antara bahasa sopan dengan kasar,  dan ketika mereka belajar untuk menceritakan lelucon sedemikian rupa sehingga menjadi lucu.
Ahli bahasa terkenal Noam Chomsky (1957)  mengatakan bahwa manusia cenderung mempelajari bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu.  Bukti paling kuat untuk basis biologis dari bahasa adalah bahwa anak-anak di seluruh dunia mencapai titik penting dalam berbahasa pada saat yang hampir bersamaan dalam perkembangan mereka,  dan dengan urutan yang hampir sama,  meskipun ada banyak variasi dalam input bahasa yang mereka terima.  Misalnya,  di beberapa kultur,  orang dewasa tak pernah bicara dengan bayi di bawah satu tahun,  tetapi bayi ini tetap menerima masukan bahasa Anak juga bervariasi. perkembangan bahasa anak-anak tak hanya dipengaruhi faktor oleh biologis saja,  atau faktor sosial saja (Berko Gleason,  2000;  Gleason&  Ratner,  1998).  Selama apa pun Anda bicara dengan anjing,  si anjing tidak akan bicara,  karena ia tak punya kapasitas biologis untuk berbahasa sebagaimana yang dimiliki manusia. Sayangnya,  ada beberapa anak yang tidak bisa mengembangkan keahlian berbahasa yang baik meski sudah berinteraksi dan punya model peran yang baik.  Kaum interaksionis menganggap penting kontribusi faktor biologi dan pengalaman dalam perkembangan bahasa Yakni,  anak secara biologis siap untuk belajar bahasa saat mereka berinteraksi. Di dalam atau di luar sekolah,  kunci utamanya adalah mendorong anak mengembangkan bahasa.  Perkembangan bahasa bukan hanya soal memberi penghargaan anak karena ia berucap benar dan meniru seorang pembicara atau guru.  Anak akan lebih cerdas berbahasa jika orang tua dan guru secara aktif melibatkan anak-  anak dalam percakapan,  memberi mereka pertanyaan,  dan menekankan bahasa interaktif ketimbang bahasa perintah.
Penguasaan bahasa melewati beberapa tahap (Bloom,  1998;  Foley Thompson,  2002) Celoteh dimulai pada usia tiga sampai enam bulan.  Bayi biasanya mengucapkan kata pertamanya pada usia 10 sampai 13 bulan.  Pada usia 24 bulan,  bayi biasanya mulai memadukan dua kata.  Pada tahap ini,  bayi dengan cepat memahami arti penting dari bahasa untuk berkomunikasi.  Mereka menciptakan frase seperti "itu buku", "permenku", "mama jalan",  dan "cium papa"  Saat bayi menginjak usia kanak-kanak,  pemahaman mereka terhadap sistem aturan bahasa mulai meningkat.  Sistem aturan ini mencakup fonologi (sistem suara),  morfologi (aturan untuk mengombinasikan unit makna minimal).  Sintaksis (aturan membuat kalimat),  semantik (sistem makna),  dan pragmatis (aturan penggunaan dalam setting sosial).
Ketika anak mulai melampaui tahap pengucapan dua kata,  mereka menunjukkan pengetahuan tentang aturan morfologi.  Anak mulai menggunakan bentuk jamak dan positif dari kata benda (seperti kucing dan kucing-kucing).  Mereka meletakkan akhiran yang tepat pada kata kerja (dalam bahasa Inggris,  akhiran-s saat subjeknya orang ketiga.  tunggal,  dan-ed untuk bentuk kalimat lampau).  Mereka menggunakan proposisi (seperti di dalam,  di atas,  kata sandang (seperti sebuah),  dan beragam bentuk kata kerja (seperti "saya akan pergi ke toko")  Beberapa bukti perubahan dalam penggunaan aturan morfologis oleh anak-anak tampak ketika mereka menyederhanakan aturan itu secara berlebihan.
Saat anak melangkah melampaui tahap dua kata,  pengetahuan mereka tentang semantik atau makna juga bertambah cepat.  Kosakata dari anak usia 6 tahun berkisar antara 8.000 sampai 14.000 kata.  Dengan asumsi bahwa kata dipelajari sejak usia 12 bulan,  ini berarti anak menguasai 5 sampai 8 kata baru setiap harinya antara usia 1 sampai 6 tahun.  Setelah 5 tahun belajar kata,  penyerapan anak usia 6 tahun tidak melambat.  Menurut beberapa perkiraan,  rata-rata anak pada usia ini menguasai sekitar 22 kata baru setiap hari!  Nah,  bagaimana Anda sebagai orang dewasa jika diberi tugas menguasai 22 kata baru setiap hari?  Sungguh mengagumkan betapa cepatnya anak belajar bahasa.
Kemajuan dalam bahasa di masa kanak-kanak ini memberikan dasar bagi perkembangan selanjutnya pada usia sekolah dasar.  Anak-anak mendapatkan keahlian baru saat mereka masuk sekolah sehingga mereka bisa belajar membaca dan menulis:  termasuk penggunaan "displacement",  mempelajari apa 200 kata,  dan menata dan berbicara tentang suara (Berko Gleason,  dari bagaimana merepresentasikan suara Mereka mempelajari prinsip abjad,  bahwa huruf bahasa.  Saat anak-anak berkembang pada periode anak-anak kosakata.  mereka juga mulai menguasai tata bahasa dan lebih banyak.
Nah, disini saya akan menjelaskan secara singkar mengenai perkembangan/ perilaku anak sesuai dengan periode umurnya.
√ 0-6 bulan :
- Sekadar bersuara. 
- Membedakan huruf hidup
- Berceloteh pada akhir periode
√ 6-12 bulan :
- Celoteh bertambah dengan mencakup suara dari bahasa ucap
- Isyarat digunakan untuk mengomunikasikan suatu objek
√ 12-18 bulan :
- Kata pertama diucapkan
- Rata-rata memahami 50 kosakata lebih
√ 18-24 bulan :
- Kosakata bertambah sampai rata-rata 200 buah
- Kombinasi dua kata
√ 2 tahun :
- Kosakata bertambah cepat
- Penggunaan bentuk jamak secara tepat
- Penggunaan kata lampau (past tense)
- Penggunaan beberapa preposisi atau awalan
√ 3-4 tahun :
- Rata-rata panjang ucapan naik dari 3 sampai 4 morfem perkalimat
- Menggunakan pertanyaan "ya"  dan "tidak"  dan pertanyaan "mengapa",  di mana,  siapa,  kapan" 
- Menggunakan bentuk negatif dan perintah
- Pemahaman pragmatis bertambah
√ 5-6 tahun :
- Kosakata mencapai rata-rata 10.000 kata
- Koordinasi kalimat sederhana
√ 6-8 tahun :
- Kosakata terus bertambah cepat
- Lebih ahli menggunakan aturan sintaksis
- Keahlian bercakap meningkat
√ 9-11 tahun
- Definisi kata mencakup sinonim
- Strategi berbicara terus bertambah
√ 11-14 tahun :
- Kosakata bertambah dengan kata-kata abstrak
- Pemahaman bentuk tata bahasa kompleks
- Pemahaman fungsi kata dalam kalimat
- Memahami metafora dan satire
√ 15-20 tahun :
- Dapat memahami karya sastra dewasa

0 komentar:

Posting Komentar